MAKALAH
INTERAKSI LINGKUNGAN DENGAN KEPENDUDUKAN
Disusun
guna memenuhi tugas :
Mata
kuliah : Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup
Dosen Pengampu : Sri Agustin, M. Si
Disusun oleh :
Reni Dwi Kurniawati (08413244014)
Sri Hartutik (08413244023)
Heru Susanto (08413244027)
Novi Susanti (08413244031)
Febri Rahmayanti (08413244050)
JURUSAN
PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
2009
A.
Latar Belakang
Antara kependudukan
dan lingkungan hidup dapat di bedakan, namun tak dapat dipisahkan karena
keduanya saling mempengaruhi dan saling bergantungan bila diamati dari segi
eksistensinya. Penduduk ingin survive (bertahan hidup) dan unsur – unsur
lingkungan juga terus dapat memberikan peranan dan fungsinya dalam ruang
permukaan bumi sebagai suatu ekosistem. Lingkungan hidup adalah suatu konsep
holistik yang berwujud di bumi ini dalam bentuk, susunan, dan fungsi interaktif
antara semua yang ada baik yang insani (biotik) maupun yang ragawi (abiotik).
Keduanya saling mempengaruhi dan menentukan, baik bentuk dan perwujudan bumi di
mana berlangsungnya kehidupan karena lingkungan hidup yang dimaksud tersebut
tidak bisa lepas dari kehidupan manusia, oleh karena itu yang dimaksud dengan
lingkungan hidup adalah lingkungan hidup manusia.
B.
Rumusan Masalah
1) Apa hubungan manusia dengan lingkungan hidup?
2) Apa saja penyebab timbulnya masalah
lingkungan hidup?
3) Apa pengertian sumber daya alam baik yang
dapat diperbaharui dan yang tidak bisa diperbaharui?
4) Bagaimana memanfaatkan sumber daya alam?
5) Usaha – usaha apa saja untuk mewujudkan
lingkungan hidup yang baik?
6) Apa pengertian dari pendidikan lingkungan
hidup itu?
C.
Pembahasan
a)
Manusia Dengan Ekosistem (Lingkungan Hidup)
Antara makhluk hidup
(manusia) dan lingkungan fisik terdapat interaksi, saling mempengaruhi dan
saling ketergantungan. Terutama pada manusia sangat besar pengaruhnya terhadap
lingkungan hidup, menurut sejarah manusia telah menunjukan bahwa manusia selalu
berusaha meningkatkan dan menyempurnakan kesejahteraan hidupnya. Untuk
melangsungkan keturunannya dari hidup sederhana, dalam kehidupan menetap
manusia telah dapat mengenal lingkungan hidupnya. Setelah mengenal lingkungan
hidupnya manusia membentuk pemukiman – pemukiman penduduk untuk tempat tinggal
mereka. Faktor lingkungan biotik maupun yang abiotik selalu mengalami
perubahan, perubahan ini dapat terjadi secara tiba – tiba ataupun pelahan –
lahan dan perubahan - perubahan ini menimbulkan akibat baik yang positif maupun
yang negative juga. Mula – mula perubahan itu dalam lingkungan yang kecil saja
dan pengaruhnya juga sangat terbatas, seperti pada saat zaman Neolitikum nenek
moyang kita dari berburu kemudian menjadi memelihara hewan buruannyan dan
kemudian bertempat tinggal menetap. Masalah lingkungan hidup akan timbul jika
terdapat :
Ø Adanya ketidak seimbangan antara kebutuhan
manusia dengan produksi sumber daya lingkungannya.
Ø Pertumbuhan penduduk yang cepat.
Ø Pola mental dan perilaku yang tidak
bertanggung jawab.
Ø Pertumbuhan ekonomi tidak berkelanjutan.
Ø Kurang berpartisipasi aktif dalam mengelola
lingkungan hidup.
Ø Tingkat pendidikan yang masih kurang.
Setiap makhluk hidup
menginginkan agar tempat hidupnya memberikan keamanan dan menyenakngkan semua
demi kelangsungan hidup bagi individu itu dan bagi jenisnya. Suatu ekosistem
mempunyai stabilitas tertentu, semakin besar keanekaragaman ekosistem maka
makin besar pula stabilitasnya. Lingkungan hidup dapat memenuhi syarat
kehidupan bagi para penghuninya bila situasi dan kondisi lingkungan hidup itu
dapat disesuaikan dengan kebutuhan minimal dari para penghuninya, suasana yang
indah dan tenang adalah hal yang didambakan oleh setiap manusia tetapi semua
itu sangat sulit dilakukan karena apabila penduduk dari daerah itu telah
mencemari lingkungan hidup itu, sehingga kesadaran dan pengertian tentang
lingkungan hidup harus dijalankan dengan teratur.
b)
Manusia Dalam Penggunaan Sumber Daya Alam
Sumber alam adalah
semua kekayaan alam baik yang berupa benda mati maupun makhluk hidup yang ada
pada suatu tempat dan dapat dimanfaatkan dan digunakan untuk memenuhi keperluan
atau kebutuahan manusia. Sumber daya alam dibedakan menajdi 2 yaitu :
ü Sumber daya alam yang dapat diperbaharui yang
biasa disebut dengan sumber daya biotik, misalnya hutan, hewan, dan tumbuh –
tumbuhan. Sumber daya alam biotik mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri
atau bertambah banyak karena dapat diperbaharui oleh manusia.
ü Sumber daya alam yang tidak dapat diperbahrui
atau yang sering disebut dengan sumber daya alam abiotik, misalnya tanah, air,
matahari, batu bara, dan minyak bumi. Sedangkan sumber daya alam abiotik
kebalikannya karena tidak dapat diperbaharui karena akan habis bilai dipakai,
sebenarnya bisa diperbaharui tapi dengan jangka waktu yang cukup lama atau
lambat.
Oleh karena itu dalam pengelolaan sumber daya
alam baik yang bisa diperbaharui maupun
yang tidak bisa diperbaharui haruslah bijaksana dalam memanfaatkan itu semua,
adapun cara – cara dalam menggunakan sumber daya tersebut yaitu :
v Selektif, artinya penggunaan sumber daya alam
itu dipilih dan diusahakan benar – benar untuk kepentingan yang tepat.
v Dihindarkan pemborosan, artinya
diperhitungkan efisiensi dalam penggunaannya agar terpelihara kelestarian
sumber daya alam tersebut.
v Diusahakan kegiatan pembaharuan – pembaharuan
bagi sumber daya alam biotik dalam rangka pengawetan.
v Mengusahakan agar tidak terjadi pencemaran
dari sumber – sumber alam supaya dapat digunakan untuk kesejahteraan hidup
manusia.
v Menggunakan teknologi tepat guna dalam
menggali dan mengolah sehingga terjadi kelestarian sumber daya alam.
Seiring dengan
pertambahan penduduk yang semakin besar dan banyak maka semakin besar dan
banyak pula pemakaian sumber daya alam yang ada, dan ini dikhawatirkan sumber
daya alam tidak mampu lagi menyediakan kekayaan alam untuk kesejahteraan hidup
manusia. Dan ini bisa berdampak pada terganggunya ekosistem atau lingkungan
hidup, terganggunya ekosistem ini salah satunya disebabkan oleh penggunaan
teknologi baru yang malah merusak lingkungan seperti yang terjadi pada lumpur
Sidoarjo Jawa Timur. Dimana itu disebabkan oleh kesalahan teknis dari teknologi
dalam melakukan pengeboran dan mengakibatkan
keluarnya lumpur dari dalam perut bumi yang sangat banyak, bahkan sudah
memakan korban banyak warga yang kehilangan rumah karena pemukiman atau desa
mereka tergenang oleh lumpur tersebut secara tidak langsung juga mengganggu
ekosistem atau lingkungan hidup disekitarnya.
Akibat kerusakan
lingkungan hidup maka menimbulkan kemiskinan manusia karena banyak manusia yang
kehilangan pekerjaannya seperti yang terjadi di Sidoarjo Jawa Timur. Perusakan
lingkungan adalah tindakan yang menimbulkan perubahan yang langsung atau tidak
langasung terhadap sifat – sifat fisik atau hayati lingkungan yang
mengakibatkan lingkungan kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang
pembangunan yang berkesinambungan. Kerusakan lingkungan bisa bersifat setempat,
regional, bahkan global dan dari segi waktu kerusakan itu dapat berlangsung
seketika, temporer, atau dalam waktu yang panjang bahkan kerusakan itu bisa
bersifat permanen secara genetika yaitu cacat tubuh turun temurun dari generasi
ke generasi sebagai akibat dari penggunaan pestisida. Pola hidup
masyarakat yang tidak dilandasi pemahaman lingkungan akan semakin memperburuk
pola penataan lingkungan hidup yang tertib dan sehat. Begitu pula dengan kondisi
sosial ekonomi yang rendah juga akan mempengaruhi tingkah laku penduduk dalam
mengelola lingkungan hidupnya. Oleh karena itu kita harus berusaha mewujudkan :
Ø Penggunaan lingkungan hidup yang bertanggung
jawab bagi kelangsungan hidup genersi mendatang.
Ø Lingkungan hidup yang bermafaat, berproduksi
dan sehat dipandang dari segi kehidupan yang bermoral.
Ø Lingkungan hidup yang menjamin keamanan dan
kesehatan bagi kehidupan manusia.
Ø Lingkungan hidup yang tetap menunjukan
kekhususannya dan kebesaran bangsa yang berbudaya.
Ø Lingkungan hidup yang merupakan keseimbangan
antara jumlah penduduk dengan daya dukung sumber alam yang potensial untuk
peningkatan kehidupan yang baik.
Untuk mewujudkan semua ini diperlukan lembaga
pendidikan sebagai pembina sikap mental dan perilaku penduduk yang bertanggung
jawab terhadap lingkungan. Oleh karena itu pendidikan lingkungan hidup
diadakan, pendidikan lingkungan hidup itu sendiri adalah program pendidikan
yang membina sikap peserta didik agar mampu berkomunikasi dan memiliki
kesadaran tentang lingkungan hidup yang bertanggung jawab.
D.
Kesimpulan
Oleh karena itu dalam
menciptakan kondisi lingkungan hidup antara manusia dengan lingkungannya dengan
keadaan selaras, serasi, dan seimbang karena faktor manusialah yang sangat
penting karena manusia dididik untuk memiliki konsep mental dan perilaku yang
bertanggung jawab dan bersedia untuk menciptakan dan membangun lingkungan hidup
yang menguntungkan. Seharusnya semua orang sadar akan pentingnya lingkungan
hidup, dan penggunaan sumber daya alam harus dilakukan dengan tepat dan
efisien. Untuk membentuk manusia yang sadar akan lingkungan hidup maka
dibentuklah lembaga pendidikan yang memberikan pendidikan tentang lingkungan
hidup, dan menumbuhkan sikap dan mental untuk bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Maskoeri
Jasin. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : PT Raja Grafido Persada, 1999
Muhsinatun
Siasah Masruri, dkk. Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup.
Yogyakarta : UPT MKU Universitas Negeri Yogyakarta, 2002
Tidak ada komentar:
Posting Komentar