Minggu, 29 Januari 2012

BK


BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH.
Dalam setiap lembaga pendidikan formal seperti SMP dan SMA pasti terdapat layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan dan konseling merupakan bidang layanan kepada peserta didik, layanan untuk membantu mengoptimalkan perkembangan mereka. Tanpa pembelajaran di sekolah anak-anak dan remaja akan berkembang, tetapi perkembangannya sangat minim. Dengan pembelajaran di sekolah perkembangannya akan jauh lebih tinggi, dan ditambah dengan pemberian layanan bimbingan dan konselig diharapkan perkembangannya mampu mencapai titik yang optimal, dalam arti setinggi-tingginya sesuai dengan potensi dan bakat yang dimiliki oleh para siswa. Layanan Bimbingan dan konseling menfokuskan pada pengembangan segi-segi pribadi dan social serta pemecahan masalah secara individual. Dengan layanan tersebut diharapkan peserta didik berada dalam kondisi prima. Sehingga mereka dapat belajar mengembangkan dirinya secara prima pula.
Demikian juga dengan SMP Muhamadiyah 3 Yogyakarta, dimana didalamnya terdapat layanan bimbingan dan konseling. Namun keberadaan layanan tersebut apakah sudah maksimal dalam pekerjaan dan tugasnya sebagai salah satu bagian dari pendidikan?. Dimana dilain pihak Layanan bimbingan dan konseling pada SMP Muhamadiyah 3 Yogyakarta ini memang diharapkan mampu mengoptimalkan potensi peserta didik.
B.     RUMUSAN MASALAH
Dari uraian diatas maka rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
    1. Bagaimana eksistensi BK di SMP Muhamdiyah 3 Depok?
    2. Masalah-masalah apa saja yang sering dihadapi siswa SMP Muhamdiyah 3 Depok?
    3. Bagaimana upaya pemecahan permasalahan yang dilakukan oleh BK SMP Muhamdiyah 3 Depok terhadap permasalahan yang sedang dialami oleh siswanya?
    4. Usaha-usaha apa saja yang sedang digalakan untuk tetap mengoptimalkan Fungsi BK di SMP Muhamdiyah 3  Depok ?














BAB II
PEMBAHASAN

  1. Eksistensi BK di SMP Muhamdiyah 3  Yogyakarta
BK di SMP Muhamdiyah 3  Depok diisi oleh 2 orang guru. Dimana masing-masing guru diberi tanggung jawab untuk membimbing 10 kelas. Hal ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan bimbingan-bimbingan kepada siswa. Seperti halnya sekolah-sekolah lain bimbingan-bimbingan kepada siswa dilakukan tidak hanya dilakukan kepada siswa yang bermasalah, baik dalam proses belajar, social, pribadi, karier ( kelanjutan studi ) tapi juga kepada siswa–siswa yang tidak bermasalah. Bimbingan konseling dilakukan kepada semua siswa dimaksudkan agar siswa-siswa dapat menghindari siswa dari berbagai masalah.
Bimbingan-bimbingan kepada siswa rutin dilakukan oleh pihak BK dengan memasukan pelajaran BK yang mana dalam satu minggu setiap kelas mendapatkan satu kali pertemuan yang pada pertemuan itu melakukan diskusi dalam kelas. Bimbingan-bimbingan yang dilakukan dengan menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan melakukan pendekatan pada siswa seperti dengan bergaul dengan siswa, saling bertegur sapa, serta saling bertanya. Bimbingan juga bisa dilakukan oleh guru BK secara tidak langsung yaitu dengan memberikan contoh yang baik kepada siswa. Seperti dalam hal berpakaian. Para guru BK harus selalu memakai pakaian yang rapi supaya para siswa memberikan penilaian positif terhadap guru tersebut dan para siswa meniru untuk berpakaian yang rapi. Namun dalam pelaksanaanya BK juga mengalami berbagai masalah, diantaranya yaitu dimana jumlah guru BK dalam satu sekolahan sangat kurang memadai sehingga tidak bisa mengontrol semua kegiatan siswa dan juga adanya guru mata pelajaran yang merangkap menjadi guru BK. Misalnya salah satu guru mata pelajaran IPS yang merangkap sebagai guru BK, dan untuk mengantisipasi hal ini, pihak BK bekerja sama dengan wali kelas. Yaitu dengan cara setiap wali kelas memberikan laporan tentang keadaan kelas serta siswanya sehingga memudahkan para guru BK untuk mendapatkan data yang valid. Karena setiap siswa pastilah mempunyai masalah dan sebelum siswa itu konsultasi ke guru BK tapi melalui wali kelas dahulu dan akan dicatat dan dilaporkan kepada pihak BK untuk ditindak lanjuti.
  1. Permasalahan Siswa.
Permasalahan-permasalahan yang sering dihadapi oleh para siswa SMP Muhamdiyah 3  Depok umumnya sama seperti masalah yang sering dihadapi oleh siswa-siswa SMP lainnya. Permasalahan yang sering dihadapi biasanya antara lain adalah permasalahan kedisiplinan siswa dalam hal berpakaian, kenakalan remaja, melakukan corat caret tembok, dan berkelahi. Dalam hal kenakalan remaja, disetiap sekolah pasti adanya geng (kelompok). Yang biasanya selalu membuat masalah. Baik dalam lingkungan sekolah, maupun masalah dengan pihak sekolah lain. Seperti kasus yang baru-baru saat ini dimana sering terjadinya tawuran antar pelajar, yang melibatkan geng ( kelompok ). Dalam mengatasi masalah-masalah seperti ini sekolah mempunyai sanksi yang berupa teguran, dilaporakan kepada orang tua, siswa mendapatkan skorsing selama 3 hari sampai 1 minggu dan yang paling terakhir adalah dikeluarkan dari sekolah. Masalah-masalah lai yang sering timbul dalam sekolah yaitu pada saat proses pembelajaran dimana dalam proses pembelajaran tersebut mengalami kesulitan dalam menerima materi pelajaran.
  1. Upaya Pemecahan Masalah Siswa.
Dalam upaya pemecahan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh siswa, pihak BK tidak hanya diberikan secara langsung, tetapi juga dilakukan secara tidak langsung. Missal dalam hal kerapian berpakaian. Para guru BK selalu mengenakan pakaian yang rapi, hal ini dimaksudkan agar para siswa mau meniru apa yang dilakukan oleh para guru mereka. Sedangkan upaya langsung yang dilakukan kepada para siswa yang melanggar tentang pelanggaran dalam hal kerapian, pihak BK tidak segan-segan untuk menegur para siswa yang tidak rapi.
Dalam hal kenakalan remaja, kasus-kasus yang sering didapatkan adalah perkelahian, tawuran antar pelajar, maupun kenakalan lain seperti menyimpan gambar-gambar maupun video porno. Dalam kasus-kasus seperti ini pihak sekolah selalu menerapkan aturan-aturan keras. Agar memberikan efek jera bagi siswa yang melanggar. Beberapa sanksi terkait kasus-kasus kenakalan remaja seperti ini adalah antara lain berupa teguran yang sangat keras. Kemudian sanksi yang lebih berat lagi antara lain berupa pemanggilan terhadap orang tua siswa yang memiliki masalah tersebut dan disertai dengan penulisan surat pernyataan. Dan jika siswa tersebut masih mengulangi pelanggaran tersebut lagi maka pihak sekolah tidak segan-segan akan mengembalikan siswa kepada orang tuanya atau dengan kata lain siswa tersebut dikeluarkan dari sekolah.
  1. Upaya Yang Sedang Dilakukan Untuk Kedepanya
Upaya-upaya yang dilakukan dalam melaksanakan tugas BK kedepannya adalah lebih meningkatkan dan mengoptimalkan kemampuan BK dalam mengatasi masalah-masalah yang dihadapi oleh siswa.  Hal ini dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan para guru. Baik guru mata pelajaran, maupun guru BK. Selain itu meningkatkan pengawasan-pengawasan terhadap para siswa. Upaya nyata yang dilakukan oleh BK untuk mengantisipasi masalah terhadap para siswanya adalah meningkatkan iman dan taqwa para siswa. Diataranya dengan cara pemugaran masjid sekolah agar lebih nayaman untuk melakukan kegoatan keagamaan seperti shalat. Selain itu penyulhan-penyuluhan juga semakin diintensifkan agar bisa lebih dalam menanamkan nilai-nilai yang baik yaitu untuk selalu menahan diri, tidak mudah terprovokasi agar tidak terlibat tawuran antar pelajar yang semakin marak terjadi.






BAB III
PENUTUP
Bk sangat penting pada lembaga pendidikan formal seperti SMP dan SMA. Hal ini dimaksudkan agar para siswa bisa mengoptimalkan perkembangna siswa  dan siswa mampu meraih pestasi yang bagus sesuai dengan bakat dan yang dimiliki.
Begitu juga BK di SMP Muhamadyiah 3 Depok yang selalu senantiasa membantu para siswanya untuk meraih perkembangan yang optimalkan sesuai dengan bakat yang mereka miliki. Dalam upayanya membantu siswa, BK di SMP Muhamadiyah 3 Yogyakarta tidak hanya berusaha menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh para siswanya, namun juga melakukan upaya-upaya pencegahan terjadinya masalah agar tidak terjadi kepada siswanya. Diantarnya yaitu dengan lebih menciptakan suasana kekeluargaan dan pertemanan dengan siswa. Agar para siswa tidak segan-segan untuk bekonsultasi dengan BK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar